Thursday, September 12, 2019

RI Kalah Bersaing dengan Vietnam


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal. Lantaran, 33 perusahaan yang keluar dari China tak satu pun masuk ke Indonesia.

Parahnya, dari 33 perusahaan itu mayoritas atau sebanyak 23 perusahaan lari ke Vietnam.

Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Husen Maulana buka suara mengenai hal tersebut. Menurutnya, alasan utama investor lebih memilih Vietnam karena perolehan lahan yang mudah.

Beragam faktor termasuk insentif penerapan pajak jadi biang keladi Pemerintah tak mampu menggaet investor menanamkan modalnya di Indonesia.

Dia menjelaskan, Vietnam menganut sistem pemerintahan sosialis yang dulunya menganut paham komunis. Sehingga, lahan dikuasai oleh negara. Jadi, investor yang butuh lahan dengan cepat dipenuhi oleh negara.

"Karena pemerintahnya berbeda dengan sistem pemerintahan di kita. Di sana sosialis komunis sehingga pemerintah dengan mudah menyediakan lahan, bahkan bisa saja lahan bisa gratis kali ya," katanya kepada detikcom, Kamis (12/9/2019).

Dia menjelaskan, hal ini berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia, untuk mendapat lahan terbilang prosesnya panjang. Bahkan, investor pun sulit saat membeli lahan tersebut.

"Iya menurut saya utama lahan, apa kata pemerintah pusat (Vietnam) pasti dilaksanakan pemerintah daerah. Yang utama bagi pabrik lahan, pemerintah sudah siapkan, perizinan dipermudah mereka lari ke sana. Di kita cukup susah, mereka mau beli prosesnya lumayan susah. Kalau di Vietnam mungkin disediakan semua," paparnya.

Memang, saat ini negara-negara tetangga juga berlomba menggaet investasi dari China. Dia bilang, Vietnam juga berlomba memberikan kemudahan bagi investor

"Apalagi Vietnam juga mendengar banyak perusahaan yang mau relokasi, Vietnam sudah bisa menyiapkan segala sesuatunya, artinya diberi karpet merah untuk para pelaku usaha dari China," tutupnya.

Indonesia ternyata kalah bersaing dengan Vietnam dalam soal investasi masuk ke dalam negeri.

Sayangnya, Vietnam justru lebih berhasil bila dibandingkan dengan Indonesia.

Beragam faktor termasuk insentif penerapan pajak jadi biang keladi Pemerintah tak mampu menggaet investor menanamkan modalnya di Indonesia.

No comments:

Post a Comment