Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh. Diantaranya menyaring racun sehingga bisa dikeluarkan lewat urine. Karena perannya itulah perlu sekali untuk menjaga ginjal tetap sehat.
Saat ini minuman bubble tea sedang tren sekali. Gerainya selalu penuh dengan antrian. Tak heran karena rasanya memang sangat enak. Namun hari-hati, minum bubble tiap hari, ginjal bisa jadi taruhan.
Dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, komposisi bubble tea biasanya terdiri dari teh yang ditambah dengan bola-bola yang terbuat dari tepung tapioka (pearl atau boba), serta topping lain seperti jeli.
Menurut dr. Alberta, Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan memperingatkan adanya kandungan asam maleat pada pearl atau boba. Mengonsumsi sesekali tidak menimbulkan risiko kesehatan. Tapi kalau dikonsumsi sering-sering, asam maleat bisa merusak ginjal.
Faktor lain yang membuat konsumsi bubble tea bisa mengancam kesehatan ginjal adalah kadar kalorinya yang besar. Segelas bubble tea bisa mengandung 400-600 kalori. Jumlah ini setara dengan satu porsi nasi padang.
Kalori yang berlebihan bisa meningkatkan risiko obesitas yang dampaknya buruk buat ginjal.
Dalam satu gelas bubble tea juga biasanya mengandung gula setara dengan 20 sendok teh. Itulah sebabnya rasanya sangat manis dan nikmat. Padahal konsumsi gula untuk orang dewasa sebaiknya tidak lebih dari 8 sendok teh.
Kadar gula yang berlebih akan dibuang oleh ginjal oleh urine. Dengan kata lain, kelebihan gula ini akan memaksa urine bekerja lebih keras. Kalau berlangsung terus-menerus, kesehatan ginjal pun bisa terganggu.
Karena risikonya terhadap kerusakan ginjal itulah dr. Alberta menyarankan membatasi konsumsi bubble tea satu atau dua gelas per minggu. Dan ganti dengan minum air putih yang justru menyehatkan.
No comments:
Post a Comment